Ohh..Ola..Ohh
Cast : Aku, Ola & other Cast
Author:
Fitria SiwonELFCassiopeiaSiwonestChangminizerSparkyu
Aku dan
Sabila adalah sahabat baik. Sabila yang biasa aku panggil Ola itu bersahabat
sejak TK hingga sekarang, walupun Ola dan Aku terpisah dengan jarak yang cukup
jauh, karena Ola Belajar di Pondok Pesantren tepatnya di Kuningan dan Aku belajar
di Karawang. Tapi persahabatan Aku dan Ola tetap berjalan dengan baik.
Bulan demi
bulan, tahun demi tahun kami lalui bersama, walau dengan jarak yang cukup jauh,
kami selalu berkomunikasi entah melalui pesan singkat ataupun dengan
memanfaatkan teknologi zaman sekarang seperti Facebook maupun Twitter. Setiap
liburan sekolah, Ola menyempatkan diri untuk mengunjungiku. Entah itu untuk
curhat, pengalaman di sekolah ataupun hanya untuk mengobrol.
Sudah
beberapa bulan ini Aku putus kontak dengan Ola. Sudah 2 semester pula Ola tak pulang
kekampung halamanya untuk menemui diriku yang sudah merindukannya bagaikan
pungguk merindukan Bulan.
Saat awal bulan
November. Aku selalu bahagia dibulan ini, karena sahabat ku Ola berulang tahun tanggal 01 November. Tapi aku
bingung, Aku akan mengucapkan selamat melaui apa? Lewat SMS tidak mungkin, karena
Ola di Asrama. Lewat Facebook atau Twitter tidak memungkinkan juga, karena aku
jarang sekali kewarnet. Aku hanya bisa meratapi nasib. Aku ingat saat Sekolah Dasar
dulu, Aku dan teman-teman pernah mengerjai Ola pada saat ulang tahunya, Ola
disiram air oleh kami, tubuhnya basah kuyup. Hingga Ola Tidak bisa mengikuti pelajaran,
karena tidak mungkin dengan keadaan yang basah seperti itu bisa mengikuti
pelajaran. Aku merasa bersalah saat Ola dijemur dibawah sinar matahari yang
bisa membakar kulitnya yang putih mulus, karena ulah kami semua. Tapi Ola hanya
tersenyum manis, dan seraya mengatakan ‘Tidak apa-apa!’
Sudah 18
hari setelah ulang tahun Ola. Setelah bangun tidur, Aku mendegar kabar buruk tentang
Ola. Banyak pesan masuk di Hp ku yang mengatakan bahwa sahabatku SABILA
HAMIDA atau yang biasa aku panggil Ola dipanggil
oleh Allah Swt. Jujur Aku tidak percaya degan semua itu, karena pertemuan terakhirku
Ola terelihat baik-baik saja dan tubuhnya pun berisi. Aku sangat Shock saat membaca pesan itu, tak lama
setelah Aku memmbaca pesan itu, Aku mendengar pengumuman di Mushola dekat
rumahku.
“INNALILLAHI WAINNAILAYHI RAAJIUWNA..
Telah berpulang kerahmatullah ananda
SABILA HAMIDA BINTI H.ATO pda pagi hari ini, semoga amal ibadahnya diterima disisi
Allah SWT.”
Setelah mendengar
pengumuman itu Aku langsung menagis histris, karena sahabat yang paling aku sayangi,
kini telah pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya. aku lagsung bergegas
mandi dan lagsung memberi tahu teman-teman dan sahabatku yang lain untuk berTa’jiyah.
Kami pun pergi beramai-ramai untuk meliht Ola untuk yang terakhir kalinya. tapi
sayang jenazah Ola belum tiba dirumah duka. Aku mendengar pembicaraan orang, katanya
Ola meninggal di Asrama dan jenazahnya sedang disholati.
Aku menunggu
degan cemas kedatangan jenazah Ola, aku masih tak percaya jika sahabat yang
paling aku sayangi itu, sudah pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya. Aku
tak henti2nya menjatuhkan air mata, saat
teringat masa-masa indah bersamanya, dan setelah melihat foto-foto ku bersamanya
dulu. ”Hanya foto ini yang bisa aku lihat, karena pada hari yang memilukan ini, adalah hari terakhir aku
melihat wjahmu”.
Setelah
menunggu hampir 3 jam akhirnya jenazah Ola pun tiba dirumah duka. Aku tak bias
menahan bendungan air mata ini. Aku hanya bisa menagis dan menagis, ku tak bisa
berbuat apa2 lgi. Akupun masuk kedalam rumah duka yang dimasuki orang banyak yang
ingin melihat jenazah sahabatku ini. Aku ingin cepat-cepat melihat raut wajahnya.
Sesampai didepan jenazah Ola sahabatku, Aku menagis tak bisa berkata apa-apa lagi.
Aku melihat bibirnya yg dulu tersenyum dan mengucapkan kata-kata bijak untuk
ku, tapi sekarang kelu tak bisa mengucapkn apa-apa. Melihat mata yang dulu
menagis karen ku, kini haya terpejam untuk selama lamanya. tanganya yang dulu
menghapus air mataku dikala Aku sedih, sekarang hanya diam tak bisa berbuat
apa-apa.
Aku baru tau
kalau Ola mempunyai penyakit. Sebelum keranda yang berisi jasat Ola berangkat
kepemakaman, Ketua Yayasan PomPres itu bercerita kalau Ola pingsan saat
mengikuti Olahraga. Aku tak bisa berbuat apa-apa, walau pun aku menangis hingga
mengeluarkan darah sekalipun, tak akan bisa membagunkan tubuh Ola yang sudah terbujur
kaku tak bernyawa. “Tangis pilu yang
mengantarkan kepergianmu, seakan langitpun menagis atas kepergian shabat yang
sangat-sangat aku sayang”.
Aku mengantar Kepergian Ola menuju tempat
peristirahatan terakhir. Aku hanya bisa menagis meratapi kepergian Ola. Aku pun
bertanya pada Tuhan mengapa sahabat yang paling aku sayangi pergi secepat ini? Sekian
detik aku terdiyam dan menemukan jawabannya. Mungkin karena Allah sangat
menyayangi sahabatku. Seandainya waktu bisa kembli berputar aku akan menghabiskan
waktuku untuk besama sahabatku dan aku tak akan membuatnya menangis lagi karena
kesalahnku. Walau itu hanyalah keinginanku semata.
Aku tak akan melupakan senyum manis yg terukir d’wajahmu..
Aku harus mengiklaskan kepergianmu, walau hatiku takkan mampu
untuk menghadapi semua tanpa kehadiran dirimu..
Tanggal 18 november 2012 adalah hari yang dipenuhi air mata,
karena kepergian sahabatku SABILA HAMIDA.
Tunggu kami dipintu surga nanti …!!!!
SELAMAT JALAN SOBAT, SEMOGA KAU TENANG DIALAM SANA..!!
..SABILA HAMIDA..
Kau adalah
sahabat terbaik dalam hidupku untuk selama-lamnya..!!
The_End
P.S : Bagaimana?
Anehkan? Maksakan? Iya tahu. Maaf kalau cerpen ini mengecewakan!
T.T . dan aku cuma mau ngasih tau kalo Cerpen ini dibuat dari kisah nyata Aku dan Sahabatku Sabila. sekali lagi
terimakasih. MOHON SARAN DAN KRITIKNYA!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar