Senin, 08 April 2013

Ohh..Ola..Ohh
 
Judul   :          Ohh..Ola..Ohh
Cast     :          Aku, Ola & other Cast
Author:          Fitria SiwonELFCassiopeiaSiwonestChangminizerSparkyu





Aku dan Sabila adalah sahabat baik. Sabila yang biasa aku panggil Ola itu bersahabat sejak TK hingga sekarang, walupun Ola dan Aku terpisah dengan jarak yang cukup jauh, karena Ola Belajar di Pondok Pesantren tepatnya di Kuningan dan Aku belajar di Karawang. Tapi persahabatan Aku dan Ola tetap berjalan dengan baik. 

Bulan demi bulan, tahun demi tahun kami lalui bersama, walau dengan jarak yang cukup jauh, kami selalu berkomunikasi entah melalui pesan singkat ataupun dengan memanfaatkan teknologi zaman sekarang seperti Facebook maupun Twitter. Setiap liburan sekolah, Ola menyempatkan diri untuk mengunjungiku. Entah itu untuk curhat, pengalaman di sekolah ataupun hanya untuk mengobrol.
Sudah beberapa bulan ini Aku putus kontak dengan Ola. Sudah 2 semester pula Ola tak pulang kekampung halamanya untuk menemui diriku yang sudah merindukannya bagaikan pungguk merindukan Bulan. 

Saat awal bulan November. Aku selalu bahagia dibulan ini, karena sahabat ku Ola  berulang tahun tanggal 01 November. Tapi aku bingung, Aku akan mengucapkan selamat melaui apa? Lewat SMS tidak mungkin, karena Ola di Asrama. Lewat Facebook atau Twitter tidak memungkinkan juga, karena aku jarang sekali kewarnet. Aku hanya bisa meratapi nasib. Aku ingat saat Sekolah Dasar dulu, Aku dan teman-teman pernah mengerjai Ola pada saat ulang tahunya, Ola disiram air oleh kami, tubuhnya basah kuyup. Hingga Ola Tidak bisa mengikuti pelajaran, karena tidak mungkin dengan keadaan yang basah seperti itu bisa mengikuti pelajaran. Aku merasa bersalah saat Ola dijemur dibawah sinar matahari yang bisa membakar kulitnya yang putih mulus, karena ulah kami semua. Tapi Ola hanya tersenyum manis, dan seraya mengatakan ‘Tidak apa-apa!’
Sudah 18 hari setelah ulang tahun Ola. Setelah bangun tidur, Aku mendegar kabar buruk tentang Ola. Banyak pesan masuk di Hp ku yang mengatakan bahwa sahabatku SABILA HAMIDA  atau yang biasa aku panggil Ola dipanggil oleh Allah Swt. Jujur Aku tidak percaya degan semua itu, karena pertemuan terakhirku Ola terelihat baik-baik saja dan tubuhnya pun berisi. Aku sangat Shock saat membaca pesan itu, tak lama setelah Aku memmbaca pesan itu, Aku mendengar pengumuman di Mushola dekat rumahku.
“INNALILLAHI WAINNAILAYHI RAAJIUWNA.. Telah berpulang kerahmatullah  ananda SABILA HAMIDA BINTI H.ATO pda pagi hari ini, semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT.”
Setelah mendengar pengumuman itu Aku langsung menagis histris, karena sahabat yang paling aku sayangi, kini telah pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya. aku lagsung bergegas mandi dan lagsung memberi tahu teman-teman dan sahabatku yang lain untuk berTa’jiyah. Kami pun pergi beramai-ramai untuk meliht Ola untuk yang terakhir kalinya. tapi sayang jenazah Ola belum tiba dirumah duka. Aku mendengar pembicaraan orang, katanya Ola meninggal di Asrama dan jenazahnya sedang disholati.

Aku menunggu degan cemas kedatangan jenazah Ola, aku masih tak percaya jika sahabat yang paling aku sayangi itu, sudah pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya. Aku tak henti2nya menjatuhkan air mata, saat  teringat masa-masa indah bersamanya, dan setelah melihat foto-foto ku bersamanya dulu. ”Hanya foto ini yang bisa aku lihat, karena pada hari yang  memilukan ini, adalah hari terakhir aku melihat wjahmu”.

Setelah menunggu hampir 3 jam akhirnya jenazah Ola pun tiba dirumah duka. Aku tak bias menahan bendungan air mata ini. Aku hanya bisa menagis dan menagis, ku tak bisa berbuat apa2 lgi. Akupun masuk kedalam rumah duka yang dimasuki orang banyak yang ingin melihat jenazah sahabatku ini. Aku ingin cepat-cepat melihat raut wajahnya. Sesampai didepan jenazah Ola sahabatku, Aku menagis tak bisa berkata apa-apa lagi. Aku melihat bibirnya yg dulu tersenyum dan mengucapkan kata-kata bijak untuk ku, tapi sekarang kelu tak bisa mengucapkn apa-apa. Melihat mata yang dulu menagis karen ku, kini haya terpejam untuk selama lamanya. tanganya yang dulu menghapus air mataku dikala Aku sedih, sekarang hanya diam tak bisa berbuat apa-apa.
Aku baru tau kalau Ola mempunyai penyakit. Sebelum keranda yang berisi jasat Ola berangkat kepemakaman, Ketua Yayasan PomPres itu bercerita kalau Ola pingsan saat mengikuti Olahraga. Aku tak bisa berbuat apa-apa, walau pun aku menangis hingga mengeluarkan darah sekalipun, tak akan bisa membagunkan tubuh Ola yang sudah terbujur kaku tak bernyawa. “Tangis pilu yang mengantarkan kepergianmu, seakan langitpun menagis atas kepergian shabat yang sangat-sangat aku sayang”.
 Aku mengantar Kepergian Ola menuju tempat peristirahatan terakhir. Aku hanya bisa menagis meratapi kepergian Ola. Aku pun bertanya pada Tuhan mengapa sahabat yang paling aku sayangi pergi secepat ini? Sekian detik aku terdiyam dan menemukan jawabannya. Mungkin karena Allah sangat menyayangi sahabatku. Seandainya waktu bisa kembli berputar aku akan menghabiskan waktuku untuk besama sahabatku dan aku tak akan membuatnya menangis lagi karena kesalahnku. Walau itu hanyalah keinginanku semata.



Aku tak akan melupakan senyum manis yg terukir d’wajahmu..
Aku harus mengiklaskan kepergianmu, walau hatiku takkan mampu untuk menghadapi semua tanpa kehadiran dirimu..
Tanggal 18 november 2012 adalah hari yang dipenuhi air mata, karena kepergian sahabatku SABILA HAMIDA.
Tunggu kami dipintu surga nanti …!!!!
SELAMAT JALAN SOBAT, SEMOGA KAU TENANG DIALAM SANA..!!
..SABILA HAMIDA..
Kau adalah sahabat terbaik dalam hidupku untuk selama-lamnya..!!

The_End


P.S : Bagaimana? Anehkan? Maksakan? Iya tahu. Maaf kalau cerpen ini mengecewakan! T.T . dan aku cuma mau ngasih tau kalo Cerpen ini dibuat dari kisah nyata Aku dan Sahabatku Sabila. sekali lagi terimakasih. MOHON SARAN DAN KRITIKNYA! 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar