TUGAS
KLIPING
PENDIDIKAN
JASMANI DAN KESEHATAN
BOLA
BASKET DAN SENAM RITMIK
Disusun
Oleh :
FITRIA
SYAFA’AH
XI-MIA
BOLA
BASKET
1.
PENGERTIAN
BOLA BASKET
Bola
basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu dimana masing-masing
regu terdiri dari 5 orang pemain. Inti dari permainan ini adalah berusaha
mencari nilai atau angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke
keranjang (basket) lawan. Dalam memainkan bola, pemain dapat mendorong
bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan atau menggiring
bola ke segala penjuru dalam arena permainan.
2.
SEJARAH
PERMAINAN BOLA BASKET
Permainan
bola basket yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Dr. James Naismith
pada tahun 1891 atas anjuran Dr. Luther Halsey Gulick. Dr. Luther menganjurkan
kepada Dr. Naismith untuk menciptakan permainan baru yang dapat dimainka di
dalam gedung, mudah dimainkan, mudah dipelajari, dan menarik.
Pada mulanya Dr. Naismith menggunakan keranjang sebagai sasarannya. Oleh karena itu permainan baru itu dinamakan "basketball". Ternyata permainan baru ini mendapat sambutan baik dan dengan cepat berkembang di seluruh dunia. Pada tahun 1924 permainan bola basket didemonstrasikan pada Olimpiade di Perancis. Pada tanggal 21 Juni 1932 atas prakarsa Dr. Elmer Beni, direktur sekolah olahraga di Jenewa diadakan konferensi bola basket. Dalam konferensi ini terbentukla Federasi Bola Basket International yang diberi nama Federation Internationale de Baskteball Amateur (FIBA).
Pada tahun 1936 untuk pertama kali permainan bola basket masuk ke Indonesia yaitu setelah perang dunia ke-1 dibawa oleh perantau Cina. Pada PON I di Surakarta bola basket telahmasuk dalam olahraga yang dipertandingkan. Pada tanggal 23 Oktober 1951 berdirilah Persatuan Basketball Seluruh Indonesia (PERBASI). Tahun 1953 PERBASI diterima menjadi anggota FIBA, dan tahun 1955 kepanjangan PERBASI diubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia.
Pada mulanya Dr. Naismith menggunakan keranjang sebagai sasarannya. Oleh karena itu permainan baru itu dinamakan "basketball". Ternyata permainan baru ini mendapat sambutan baik dan dengan cepat berkembang di seluruh dunia. Pada tahun 1924 permainan bola basket didemonstrasikan pada Olimpiade di Perancis. Pada tanggal 21 Juni 1932 atas prakarsa Dr. Elmer Beni, direktur sekolah olahraga di Jenewa diadakan konferensi bola basket. Dalam konferensi ini terbentukla Federasi Bola Basket International yang diberi nama Federation Internationale de Baskteball Amateur (FIBA).
Pada tahun 1936 untuk pertama kali permainan bola basket masuk ke Indonesia yaitu setelah perang dunia ke-1 dibawa oleh perantau Cina. Pada PON I di Surakarta bola basket telahmasuk dalam olahraga yang dipertandingkan. Pada tanggal 23 Oktober 1951 berdirilah Persatuan Basketball Seluruh Indonesia (PERBASI). Tahun 1953 PERBASI diterima menjadi anggota FIBA, dan tahun 1955 kepanjangan PERBASI diubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia.
3.
PERATURAN
DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
Sebelum melakukan prakti permainan bola basket,
terlebih dulu Anda harus mengetahui peraturan dasar dalam permainan bola basket
a.
Ukuran Lapangan Bola Baske Internasional
b.
Ukuran
Lapangan Bola Baske Standar
c.
Ukuran
Bola Basket
Cara Mendapatkan Nilai dalam Permainan Bila Basket
1)
Perolehan angka terjadi pada saaat bola hidup masuk ke keranjang dari atas atau
masuk ketika mengoper bola.
2) Gol yang terjadi di lapangan untuk regu yang sedang melakukan serangan ke jaring akan mendapat nilai
sebagai berikut:
a) Gol dari lemparan bebasi dihitung 1 angka
b) Gol dari lapangan dihitung 2 angka
c) Gol yang dibuat dari daerah 3 angka dihitung 3 angka
3) Bila salah satu pemain tidak sengaja membuat gol dari lapangan ke jaringnya sendiri, angkanya akan dicatat sebagai gol yang dibuat oleh kapten tim lawannya.
2) Gol yang terjadi di lapangan untuk regu yang sedang melakukan serangan ke jaring akan mendapat nilai
sebagai berikut:
a) Gol dari lemparan bebasi dihitung 1 angka
b) Gol dari lapangan dihitung 2 angka
c) Gol yang dibuat dari daerah 3 angka dihitung 3 angka
3) Bila salah satu pemain tidak sengaja membuat gol dari lapangan ke jaringnya sendiri, angkanya akan dicatat sebagai gol yang dibuat oleh kapten tim lawannya.
4)
Jika pemain dengan sengaja membuat gol ke jaringnya sendiri, maka hal itu
dianggap sebagai pelanggaran dan tidak dihitung.
5) Jika seorang pemain dengan tidak sengaja menyebabkan bola masuk ke jaring dari bawah, permainan dilanjutkan dengan bola loncat antara 2 pemain dari masing-masing tim.
6) Jika seorang pemain dengan sengaja menyebabkan bola masuk dari bawah jaring, maka hal itu dianggap sebagai suatu pelanggaran.
5) Jika seorang pemain dengan tidak sengaja menyebabkan bola masuk ke jaring dari bawah, permainan dilanjutkan dengan bola loncat antara 2 pemain dari masing-masing tim.
6) Jika seorang pemain dengan sengaja menyebabkan bola masuk dari bawah jaring, maka hal itu dianggap sebagai suatu pelanggaran.
4. Teknik Permainan Bola Basket
Bola basket termasuk jenis permainan yang kompleks
gerakannya. Pada permainan bola basket, gerakan yang efektif dan efisien perlu
didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Teknik dasar permainan bola
basket antara lain:
a.
Teknik Melempar dan Menangkap Bola
Pada umumnya operan dilakukan dengan cepat,
keras, tetapi tidak liar, sehingga dapat dikuasai oleh teman yang akan
menerimanya. Tetapi operan juga dapat dilakukan secara lunak, tergantung pada
situasi teman, timing, dan taktik yang digunakan. memberikan operan tidaklah
semudah yang diduga, karena kerasnya lemparan, terlalu mudahnya arah bola
ditebak lawan atau terlalu tingginya operan akan menyluitkan teman untuk
menerima bola. Berikut contoh passing bola basket:
1. Bounce Pass
1. Bounce Pass
2. Chest Pass
3. Over Head Pass
3.
Baseball Pass
b.
Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Menggiring bola adalah salah satu cara yang diperbolehkan
dalam peraturan untuk membawa bola ke segala arah. Seorang pemain boleh membawa
bola lebih dari satu langkah, asal bola sambil dipantulkan baik dengan berjalan
maupun berlari. Menggiring bola dapat digunakan sebagai salah satu usaha untuk
membawa bola menuju ke depan atau ke lapangan lawan. Cara menggiring bola yang
dibenarkan adalah dengan satu tangan (kiri atau kanan). Kegunaan menggiring
bola adalah mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan, dan
memperlambat tempo permainan
c.
Teknik Menembakkan Bola Basket
Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam menembak. Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik lemparan. Jadi jika pemain menguasai teknik mengoper (passing), maka pelaksaanaan teknik menembak bagi pemain tersebut akan sangat mudah dan cepat dipahami. Bentuk-bentuk teknik gerakan menembak dalam permainan bola basket antara lain tembakan satu tangan di atas kepala, tembakan lay up, menagkap bola dilanjutkan lay up, tembakan meloncat dengan dua tangan (jump shot) dan tembakan kaitan.
Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam menembak. Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik lemparan. Jadi jika pemain menguasai teknik mengoper (passing), maka pelaksaanaan teknik menembak bagi pemain tersebut akan sangat mudah dan cepat dipahami. Bentuk-bentuk teknik gerakan menembak dalam permainan bola basket antara lain tembakan satu tangan di atas kepala, tembakan lay up, menagkap bola dilanjutkan lay up, tembakan meloncat dengan dua tangan (jump shot) dan tembakan kaitan.
d.
Teknik Dasar Bertumpu Satu Kaki (Pivot)
Gerakan Pivot adalah berputar ke segala arahdengan bertumpu pada salah satu kaki (kaki poros) pada saat pemain tersebut menguasai bola. Sedangkan kaki yang dipindahkan dapat melewati depan atau melewati belakang. Gerakan pivot beruna untuk melindungi bola dari perebutan pemain lawan, untuk kemudian bola tersebut dioperkan kepada temannya atau untuk melakukan tembkan. Pemain yang jangkung yang dipasang di sekitar basket harus mahir melakukan pivot sehingga dapat dengan mudah menentukan timing untuk menembak
Gerakan Pivot adalah berputar ke segala arahdengan bertumpu pada salah satu kaki (kaki poros) pada saat pemain tersebut menguasai bola. Sedangkan kaki yang dipindahkan dapat melewati depan atau melewati belakang. Gerakan pivot beruna untuk melindungi bola dari perebutan pemain lawan, untuk kemudian bola tersebut dioperkan kepada temannya atau untuk melakukan tembkan. Pemain yang jangkung yang dipasang di sekitar basket harus mahir melakukan pivot sehingga dapat dengan mudah menentukan timing untuk menembak
5. Pola Penyerangan dalam Permainan Bola Basket
Pola Penyerangan dalm permainan bola basket adalah suatu usaha yang dijalankan oleh salah satu tim untuk menerobos daerah pertahanan lawan, sehingga dapat membuahkan hasil atau angka. Pola-pola penyerangan tersebut adalah sebagai berikut.
Pola Penyerangan dalm permainan bola basket adalah suatu usaha yang dijalankan oleh salah satu tim untuk menerobos daerah pertahanan lawan, sehingga dapat membuahkan hasil atau angka. Pola-pola penyerangan tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Penyerangan Bebas
Penyerangan bebas adalah penyerangan tanpa pola yang sangat bergantung dari penguasaan teknik, taktik, dan kesempurnaan fisik setiap anggota tim. Meskipun bebas, namun penyerangan tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, harus tetap ada kerja sama dengan teman lain dalam proses mengoper dan berlari antara 2 atau 3 orang pemain. Masing-masing pemain harus ada saling pengertian.
Penyerangan bebas adalah penyerangan tanpa pola yang sangat bergantung dari penguasaan teknik, taktik, dan kesempurnaan fisik setiap anggota tim. Meskipun bebas, namun penyerangan tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, harus tetap ada kerja sama dengan teman lain dalam proses mengoper dan berlari antara 2 atau 3 orang pemain. Masing-masing pemain harus ada saling pengertian.
b.
Penyerangan Kilat
Dasar penyerangan kilat adalah dengan 2 atau 3 orang operan harus sudah melakukan tembakan. Serangan kilat merupakan usaha untuk memperoleh posisi tembakan, pada saat lawan belum sempat menempati posisi jaganya. Serangan kilat merupakan senjata yang sangat baik untuk menghancurkan daerah pertahanan lawan.
Dasar penyerangan kilat adalah dengan 2 atau 3 orang operan harus sudah melakukan tembakan. Serangan kilat merupakan usaha untuk memperoleh posisi tembakan, pada saat lawan belum sempat menempati posisi jaganya. Serangan kilat merupakan senjata yang sangat baik untuk menghancurkan daerah pertahanan lawan.
c.
Penyerangan Kilat Berpola
Serangan Kilat berpola dimulai dengan adanya situasi-situasi tertentu. Misalnya dari situasi bola loncat, situasi lemparan ke dalam, atau situasi sesudah menjaga daerah sendiri pada waktu bertahan.
Serangan Kilat berpola dimulai dengan adanya situasi-situasi tertentu. Misalnya dari situasi bola loncat, situasi lemparan ke dalam, atau situasi sesudah menjaga daerah sendiri pada waktu bertahan.
d.
Penyerangan Berpola
Penyerangan berpola adalah penyerangan yang dilakukan dengan mengatur pemain dimana masing-masing anggota tim mempunyai tugas-tugas tertentu dan menguasai jalur-jalur gerakan tertentu pula. Penyerangan berpola ini sangat baik dilakukan bila setiap pemain sukar menembus penjagaan lawan, atau sebagai usaha untuk memperlambat permainan. Dapat pula digunakan bila terjadi situasi penyerangan kilat lawan yang sangat kuat atau pada detik terakhir dimana tim memperoleh kemenangan tipis.
Penyerangan berpola adalah penyerangan yang dilakukan dengan mengatur pemain dimana masing-masing anggota tim mempunyai tugas-tugas tertentu dan menguasai jalur-jalur gerakan tertentu pula. Penyerangan berpola ini sangat baik dilakukan bila setiap pemain sukar menembus penjagaan lawan, atau sebagai usaha untuk memperlambat permainan. Dapat pula digunakan bila terjadi situasi penyerangan kilat lawan yang sangat kuat atau pada detik terakhir dimana tim memperoleh kemenangan tipis.
Jenis-Jenis
Pola Penyerangan
Pola penyerangan yang umum digunakan dalam permainan bola basket antara lain sebagai berikut.
1) Pola 1-3-1 (Pola Diamond)
Pola diamond sangat baik untuk penyerangan terhadap daerah pertahanan maupun pertahanan satu lawan satu.
Pola penyerangan yang umum digunakan dalam permainan bola basket antara lain sebagai berikut.
1) Pola 1-3-1 (Pola Diamond)
Pola diamond sangat baik untuk penyerangan terhadap daerah pertahanan maupun pertahanan satu lawan satu.
2) Pola 1-2-1 (Pola Ault Man)
Pola Ault Man dapat diterapkan apabila suatu regu tidak mempunyai pemain jangkung.
3) Pola 2-3 (Pola Reverse)
Pola Reverse diperlukan untuk penyerangan terhadap pertahanan satu lawan satu. Kemahiran memotong dan membayang serta kelincahan sangat dibutuhkan dalam melakukan pola penyerangan ini.
6. Pola Pertahanan (Defensive)
Pola Pertahanan adalah suatu usaha yang dijalankan oleh tim
bertahan dalam rangka menghalau serangan lawan. Unsur-unsur pelaksanaan pola
pertahanan adalah sebagai berikut.
a.
Sikap Jaga
Sikap jaga untuk melakukan pertahanan
adalag kedua lutut ditekuk, badan sedikit condong ke depan dengan punggung
hampir lurus. Awasi selalu gerak lawan dan bola. Berdirilah sedikit pada
ujung-ujung kaki dan selalu menjaga keseimbangan. Rentangkan dan angkat tangan
untuk menghalangi operan dan pandangan tembakan lawan.
b.
Olah Kaku untuk Memenangkan Langkah Ketika Melakukan Pertahanan
Berikut adalah beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam melakukan olah kaki:
1) Jangan sekali-kali mengadakan langkah silang.
2) Ambillah jarak lebih cepat selangkah dalam mengikuti penggiring.
3) Rapatkan dan cegahlah lawan yang jelas-jelas akan menembak bola atau baru saja selesai menggiring bola. Hadang dan tutuplahjalan pemotong yang menuju ke daerah basket. 4) Jangan meloncat sebelum pemain lawan meloncat lebih dulu, untuk menghindari tipuan pandanglah pinggang lawan.
Macam-macam bentuk pertahanan antara lain sebagai berikut.
1) Jangan sekali-kali mengadakan langkah silang.
2) Ambillah jarak lebih cepat selangkah dalam mengikuti penggiring.
3) Rapatkan dan cegahlah lawan yang jelas-jelas akan menembak bola atau baru saja selesai menggiring bola. Hadang dan tutuplahjalan pemotong yang menuju ke daerah basket. 4) Jangan meloncat sebelum pemain lawan meloncat lebih dulu, untuk menghindari tipuan pandanglah pinggang lawan.
Macam-macam bentuk pertahanan antara lain sebagai berikut.
a.
Pertahanan Daerah
Pada pertahanan daerah, setiap pemain
diberi tugas menjaga daerah tertentu. Mengingat susunannya, maka pertahanan
daerah disebut pertahanan daerah 2-1-2, 2-3, 3-2, 1-2-2, dan 2-2-1. Setiap
susunan pertahan ini mempunyai kelemahan dan kekuatannya masing-masing. Bila
tim mempunyai pemain-pemain yang tinggi bear tetapi lamban gerakannya maka
penerapan pertahanan daerah akan sangat menguntungkan.
b.
Pertahanan
Satu Lawan Satu
Pertahanan satu lawan satu adalah pertahanan
dengan menugaskan setiap orang untuk menjaga seorang lawan. Macam-macam
pertahanan satu lawan satu adalah sebagai berikut.
1)
Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Tetap
Pertahanan satu lawan satu dengan tetap
artinya penjaga harus tetap menjaga seorang pemain lawan. Untuk memelihara
ketetapan jaga pemain pembayang, berikan jalan kepada pemain yang
dibayangidengan merapat atau melonggarkan jarak penjagaannya dala jarak
setengah langkah.
2)
Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Pergantian
Pertahanan jaga cara ini artinya apanbila
terjadi pembayangan penjaga dapat mengadakan pergantian jaga. Untuk pergantian
jaga ini perlu adanya latihan-latihan khusus. Ada baiknya bila menghendaki
pergantian jaga, Slah satu penjaga yang melakukan pembayangan menyentuh
kawannya atau memberikan kode untuk mengadakan langkah-langkah pergantian.
3)
Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Penolong
Apabila dalam penjagaan satu lawan satu
terjadi kebobolan dari salah seorang penjaga, maka salah seorang penjaga yang
terdekat menolong untuk menutup pemain yang menerobos sampai penjaga yang
kebobolan tadi siap untuk menjaganya kembalu. Setelah itu penjaga penolong
cepat kembali menjaga penyerang yang dijaganya.
Perlengkapan
a)
Lapangan
Panjang : 26 m
Lebar : 14 m
Diameter lingkaran tengah lapangan : 3.6 m
Tinggi ring : 2.75 m
Diameter ring : 0.45 m
Ukuran papan pantul : 1.80 m x 1.20 m
b) Bola
Terbuat dari kulit, karet atau bahan sintetis lainnya.
Bila dipantulkan pada ketinggian 1.80 m dapat memantu; 1.40 m
Jalur bola maksimum 0.635 cm
Lingkaran bola 74.9 cm - 78 cm
Berat 567 gram -650 gram
SENAM RITMIK
1.
PENGERTIAN SENAM
RITMIK
Senam
Ritmik atau senam irama, yaitu gerakan yang dilakukan dengan iringan musik
atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat dilakukan
tanpa alat maupun dengan alat yang dipegang seperti bola, tali, tongkat,
sampai, dan gada. Senam ritmik menuntut kepala, lengan, togok, dan kaki
bergerak selaras dengan irama yang mengiringi.
Ritmik adalah gerakan yang dilakukan diiringi musik ataupun lagu-lagu. Adapun pada aktivitas ritmik ada tiga hal yang harus diperhatikan, yakni fleksibilitas, kontinuitas, dan ketepatan dengan irama. Gerakan-gerakan dalam senam irama bertujuan untuk melemaskan otot-otot tubuh, memperluas gerak persendian, menghilangkan cedera otot, meningkatkan kesehatan, dan kebugaran jasmani.
Ritmik adalah gerakan yang dilakukan diiringi musik ataupun lagu-lagu. Adapun pada aktivitas ritmik ada tiga hal yang harus diperhatikan, yakni fleksibilitas, kontinuitas, dan ketepatan dengan irama. Gerakan-gerakan dalam senam irama bertujuan untuk melemaskan otot-otot tubuh, memperluas gerak persendian, menghilangkan cedera otot, meningkatkan kesehatan, dan kebugaran jasmani.
2.
Gerak Dasar
Langkah
Teknik gerak
langkah dalam senam irama sangat penting. Sebab, gerak langkah mendominasi
seluruh gerakan dalam senam irama. Berikut ini diuraikan beberapa macam langkah
dalam senam irama.
1.
Langkah biasa
Langkah biasa disebut dengan looppas. Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap awal berdiri tegak, kedua tangan di pinggang.
b. Hitungan 1: langkahkan kaki kanan dari tumit, telapak kaki, kemudian ujung jari kaki.
c. Hitungan 2: langkahkan kaki kiri sebagaimana kaki kanan.
Langkah biasa disebut dengan looppas. Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap awal berdiri tegak, kedua tangan di pinggang.
b. Hitungan 1: langkahkan kaki kanan dari tumit, telapak kaki, kemudian ujung jari kaki.
c. Hitungan 2: langkahkan kaki kiri sebagaimana kaki kanan.
2. Langkah Rapat
Langkah rapat disebut juga bijtrekpas. Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap awal berdiri tegak, kedua tangan di pinggang.
b. Hitungan 1: langkahkan kaki kanan ke depan.
c. Hitungan 2: kaki kiri dilangkahkan ke depan, kemudian diletakkan sejajar dengan kaki kanan.
d. Langkahkan kaki secara bergantian
3. Langkah Depan
Langkah depan disebut juga galoppas. Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap awal berdiri tegak, kedua tangan di pinggang.
b. Hitungan 1: langkahkan kaki kanan ke depan.
c. Hitungan 2: Kaki kiri menyusul dan bersama-sama melangkah dengan kaki kanan.
d. Lakukan secara bergantian.
4.
Langkah Samping
Langkah samping atau disebut dengan zijpas. Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap awal berdiri tegak, kedua tangan di pinggang.
b. Hitungan 1: langkahkan kaki kanan ke samping kanan.
c. Hitungan 2: langkahkan kaki kiri ke samping kanan dan rapatkan dengan kaki kanan.
d. Lakukan gerakan ke kiri.
Langkah samping atau disebut dengan zijpas. Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap awal berdiri tegak, kedua tangan di pinggang.
b. Hitungan 1: langkahkan kaki kanan ke samping kanan.
c. Hitungan 2: langkahkan kaki kiri ke samping kanan dan rapatkan dengan kaki kanan.
d. Lakukan gerakan ke kiri.
3. Gerak Dasar Loncat
1. Loncat ke Depan
Lompat ke depan biasanya disertai ayunan kaki yang lain. Cara melakukan gerak lompat ke depan adalah sebagai berikut:
a. Sikap awal berdiri tegak, kedua tangan di pinggang.
b. Hitungan 1: Lakukan lompatan kaki kanan, sementara itu kaki kiri diayun.
c. Hitungan 2: Lakukan lompatan kaki kiri, sementara itu kaki kanan diayun.
d. Lakukan gerakan secara bergantian.
3.
Loncat ke
samping
a. Sikap permulaan berdiri tegak dan kedua tangan di pinggang.
b. Kaki kanan ditekuk di belakang dan kaki kiri digunakan sebagai tumpuan kemudian bergantian melakukan gerakan lompatan dilakukan ke samping kanan dan samping kiri. Dilakukan berulang-ulang.
a. Sikap permulaan berdiri tegak dan kedua tangan di pinggang.
b. Kaki kanan ditekuk di belakang dan kaki kiri digunakan sebagai tumpuan kemudian bergantian melakukan gerakan lompatan dilakukan ke samping kanan dan samping kiri. Dilakukan berulang-ulang.
4.
Loncat Kijang
a. Sikap permulaan berdiri tegak dan kedua tangan di pinggang.
b. Kaki kanan di tekuk di depan sampai paha lurus sejajar den kaki kiri lurus di belakang, kemudian bergantian, dan melakukan gerakan menirukan loncatan kijang. Dilakukan berulang-ulang.
a. Sikap permulaan berdiri tegak dan kedua tangan di pinggang.
b. Kaki kanan di tekuk di depan sampai paha lurus sejajar den kaki kiri lurus di belakang, kemudian bergantian, dan melakukan gerakan menirukan loncatan kijang. Dilakukan berulang-ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar